Tradisi Dandangan, Celengan Tanah Liat & Kebiasaan Menabung

Dandangan merupakan sebuah tradisi di kota Kudus terutama wilayah Kudus Kulon yang diadakan menjelang kedatangan bulan suci Ramadan. Dandangan merupakan pasar malam yang diadakan di sekitar Menara Kudus, sekitar jalan Sunan Kudus, Pada tradisi dandangan ini diperdagangkan beraneka ragam kebutuhan rumah tangga mulai dari peralatan rumah tangga, pakaian, sepatu, sandal, hiasan keramik sampai dengan mainan anak-anak serta makan dan minuman.

Tradisi ini sudah ada sejak zaman Sunan Kudus. Pada saat itu, setiap menjelang bulan puasa, ratusan santri Sunan Kudus berkumpul di Masjid Menara menunggu pengumuman dari Sang Guru tentang awal puasa. Para santri tidak hanya berasal dari Kota Kudus, tetapi juga dari daerah sekitarnya seperti Kendal, Semarang, Demak, Pati, Jepara, Rembang, bahkan sampai Tuban, Jawa Timur. Karena banyaknya orang berkumpul, tradisi dandangan kemudian tidak sekadar mendengarkan informasi resmi dari Masjid Menara, tetapi juga dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan di lokasi itu.

Para pedagang itu tidak hanya berasal dari Kudus, tetapi juga dari berbagai daerah sekitar Kudus, bahkan dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Mereka biasanya berjualan mulai dua minggu sebelum puasa hingga malam hari menjelang puasa.

Celengan Tanah Liat

Ada kenangan pada masa kecil saya mengenai tradisi ini, tiap kali ada tradisi dandangan kami (saya dan adik-adik saya) dibelikan orang tua saya celengan tanah liat yang memang dijajakan di area dandangan masing-masing diberikan satu buah celengan. Celengan tanah liat tersebut memang hanya ada di waktu dandangan saja. Biasanya berbentuk hewan seperti ayam, macan, gajah dan lain lain.
Celengan tersebut harus diisi dari uang saku yang diberikan orang tua saya setiap berangkat sekolah setiap pagi. Ketika dandangan tahun berikutnya datang, kami dibelikan celengan baru lagi dan celengan yang lama sudah waktunya dibongkar dengan cara dipecah.

Waktu bongkar celengan inilah punya kesenangan tersendiri, karena kita tidak tahu jumlah uang di dalamnya. Jadi waktu buka itu ada perasaan penasanaran dan jadinya surprise. Semua uang yang ada di celengan dikumpulkan dan dihitung jumlahnya bersama-sama. Jadi saat itu ketahuan siapa yang menabung paling banyak.
Uang dari hasil tabungan ini akan dibelikan barang (Baju, Mainan dll) yang kami inginkan dan dijajakan pada waktu perayaan dandangan.

Dari kebiasaan ini saya diajarkan mengenai kecerdasan financial semenjak dini yaitu pengendalian pengeluaran dan kebiasaan menabung untuk membeli barang yang diinginkan